Sunday 7 October 2012

sumpah ku pada penderhaka paduka raja berdaulat

Sumpah Keramat Kepada Penderhaka Raja sejak 1300 Tahun Dahulu




Sumpah keramat kepada penderhaka raja
sejak 1300 tahun dahulu .



Buat melayu yang mudah lupa,
Yang lupa akan dia benih asal usul keturunannya,
Yang lupa akan dia akar budi dan sifat bangsanya,
Yang lupa akan dia pokok adab dan dahan akhlak agamanya,
Yang lupa akan dia pucuk dan kuntuman bahagia
Bernaung dibawah payung mahkota



Wahai melayu yang masih alpa,
Hari ini akan aku titipkan kembali
Sejarah lama 1300 tahun lampau
Sumpah setia dan taat setia rakyat jelata
Pada Sang Raja di dalam Negara
Terpahat dan tersurat indah
Jadi ingatan dan khazanah bangsa
Di hamparan batuan megalithic
Yang terpamer di Muzium Balaputra Dewa di Palembang,
Yang ditulis dalam Bahasa melayu kuno,
Bercampur bahasa Sanskrit dan jawa-ka,
Dengan tulisan Pallawa yang dikenal Prasasti Boom baru
Dizaman Empayar Melayu Sriwijaya pada tahun 400 Masihi


Sumpahan(sapatha) pada prasasti itu berbunyi:


"Tida ya bhakti tatwa arjawa dy-aku
niwunuh ya sumpah
maka langit,
maka sakit,
maka gila,
droraka,
upuh tuwa
kasihan
wasikarana


kadaci ya bhakti tatwa arjawa dy-aku
santi
dngan gotra santananya
swastha
niroga
nirupadrawa
subhiksa"


MAKSUD SUMPAH (SAPATHA) :

Sumpah ini ditujukan kepada barangsiapa yang tidak setia kepada negara (tida ya
bhakti tatwa arjawa dy-aku). Mereka akan dibunuh oleh sumpahnya (niwunuh ya sumpah), hilang ingatan (maka langit), sakit (maka sakit) dan gila (maka gila). Perbuatan melawan negara itu bentuknya bermacam-macam seperti durhaka (drohaka), meracun orang lain (upuh tuwa), mengguna-gunai orang lain supaya jatuh cinta (kasihan), mengguna-gunai orang lain supaya tunduk kepada kemahuannya (wasikarana).



Tetapi sebaliknya apabila rakyat bakti-setia kepada negara (kadaci ya bhakti tatwa arjawa dy-aku), mereka akan dapat keselamatan (santi) dengan seluruh keluarganya (dngan gotra santananya), sejahtera (swastha), sihat-walafiat (niroga), bebas dari kecelakaan (nirupadrawa) dan makmur sejahtera (subhiksa).



Oleh itu
Sedarlah wahai bangsaku,
Marilah kita bersatu,
Taat perintah Duli Tuanku,
Semoga kita selamat,makmur dan sejahtera selalu,
Dengan izin Tuhan yang Satu.

No comments:

Post a Comment